Ritual Unik Turunkan Hujan Lewat Ojug

Tweet

Ada yang berbeda saat musim kemarau tiba di Desa Klaban Bondowoso, Jawa Timur. Setiap musim kemarau tiba, di desa tersebut dilaksanakan sebuah tradisi yang sudah dilakukan turun temurun untuk memohon turunnya hujan. Tradisi tersebut adalah tradisi Ojug.

Tradisi Ojug yakni sebuah ritual meminta turunnya hujan ini memang tradisi yang sejak lama dilakukan oleh masyarakat setempat. Ritual ini diawali dengan pagelaran tarian Topeng Kuna dan Rontek Singo Wulung. Kedua tarian ini memang menjadi pembuka dari tradisi Ojug.

Berasal dari cerita rakyat setempat, Tarian Topeng Kuna dan Rontek Singo Wulung bercerita rakyat tentang Juk Seng. Juk Seng sendiri dipercaya sebagai demang yang menjalankan tugas pemerintah. Juk Seng sendiri selalu dibantu oleh orang setia Jasiman dan murid-muridnya dalam menjalankan tugas. Dalam menjalankan tugas, Juk Seng juga memiliki sahabat seekor singa yang selalu membantu dalam mengusir para penjajah.

Ritual dilanjutkan dengan meletakan aneka makanan sesaji di mata air sambil membakar dupa yang dipimpin oleh sesepuh warga sekitar. Setelah itu dilanjutkan dengan makan bersama di pinggir sungai yang diawali dengan doa bersama memohon agar selamat dari mara bahaya musim kemarau.

Puncak tradisi Ojug ini terletak pada pertandingan adu pukul dengan sebatang rotan. Peserta atraksi ini biasanya lelaki dewasa mulai dari 17 tahun. Tak ubahnya seperti sebuah pertandingan, atraksi ini juga dipimpin oleh seorang wasit.

Pertandingan dimulai dengan pecutan rotan dari masing-masing pemain. Dalam atraksi ini, masing-masing pemain memakai pelindung yang terbuat dari karung goni di bagian badan serta kepala. Tapi meski memakai pelindung, rasa panas tetap terasa ditubuh pemain ketika rotan terpecut.

Meski sedikit berbahaya, tradisi ini telah dijalankan turun temurun. Selain bermaksud untuk memohon turunnya hujan dan segera berakhirnya musim kemarau, tradisi ini juga dianggap sebagai ritual menolak bala di masyarakat Desa Klabangan. Selain sebagai ritual yang penuh nilai budaya. Tradisi ini juga sebagai aset wisata dari Bondowoso yang juga merupakan kekayaan dan keragaman budaya Indonesia.

 

Comments

  1. dwisuka Reply

    harus tetap dilestarikan. thx

    1 years ago

Reply

Comment guidelines, edit this message in your Wordpress admin panel

All Right Reserved @2010 created by Paling Indonesia | Artikel Budaya Indonesia - Karya Cipta Indonesia | Tentang Kami | Kontak Kami

Related Links:

Togel178

Pedetogel

Sabatoto

Togel279

Togel158

Colok178

Novaslot88

Lain-Lain

Partner Links