Sakuntala, Gigihnya Seorang Wanita
Dalam mitologi dan dunia perwayangan, Bharata merupakan Raja Hastinapura yang menjadi bakal Wangsa Bharata. Ia pun terkenal sebagai raja yang kuat dan bijaksana. Namun dibalik kekuasaan dan kekuatannya, Bharata merupakan anak dari seseorang wanita yang berhati lembut dan kuat bernama Sakuntala.
Sakuntala merupakan anak dari seorang pertapa bernama Wismamitra yang menikah dengan seorang bidadari khayangan yakni Dewi Menaka. Ia pun melahirkan Sakuntala namun ia ditinggalkan di tepi pegunungan Himalaya yang kemudian ditemukan oleh Mpu Kanwa. Sakuntala pun dirawat oleh Mpu Kanwa hingga tumbuh menjadi wanita cantik dan memikat.
Sakuntala dewasa ternyata menarik perhatian Baginda. Karena keelokannya, ia sangat ingin memperistri Sakuntala. Apapun syaratnya, sang Raja akan memenuhi semua permintaan Sakuntala termasuk kerajaannya.
Sakuntala yang pada awalnya menolak akhirnya pun mau karena janji yang diberikan Raja. Raja berjanji bahwa nanti putera hasil pernikahannya dengan Sakuntala akan menjadi Raja Hastinapura untuk menggantikan dirinya sendiri. Sakuntala pun menerima pinangan raja dan melangsungkan pernikahan dengan Raja tanpa satu orangpun yang mengetahuinya.
Setelah menikah, Sang Raja kembali ke kerajaan dan meninggalkan Sakuntala. Dalam kondisi mengandung anaknya, Sakuntala pun berjuang untuk mempertahankan kandungannya sendiri. Setelah genap waktunya, Sakuntala melahirkan seorang bayi rupawan yang ia beri nama Sarwadamana. Ia pun membesarkan anaknya seorang diri.
Saat Sarwadamana berusia enam tahun, Sakuntala teringat janji Raja saat ia menikahinya. Akhirnya Sakuntala membawa Sarwadamana ke istana dengan diiringi cantrik untuk meminta janji Raja yang akan menjadikan Sarwadarmana sebagai putra mahkota pengganti Raja.
Namun sang Raja ternyata mengingkari janji tersebut dengan menolak keberadaan Sakuntala dan Sarwadamana. Dengan perasaan sedih dan kecewa, Sakuntala pun membawa Sarwadamana kembali karena dirasa tidak ada harapan untuk janjinya yang pernah diberikan Raja.
Namun ditengah perjalanannya, tiba-tiba Raja mendapat petuah dari langit untuk meminta maaf kepada Sakuntala. Suara yang berasal dari langit tersebut memerintahkan Raja untuk mengakui anaknya dan memberi nama anaknya dengan nama Bharata.Bharata sendiri berarti terimalah atau akuilah.
Raja yang merasa bersalah akhirnya meminta maaf kepada Sakuntala dan mengakui Sarwadamana sebagai anaknya. Sarwadamana pun diangkat sebagai putra mahkota sebagaimana janjinya kepada Sakuntala. Ia pun mengganti nama Sarwadamana menjadi Bharata sesuai petuah dari langit.
Kegigihan Sakuntala pun terbayar dengan diakui dan diangkatnya Bharata sebagai anak Raja. Bharata pun melanjutkan tongkat kepemimpinan sebaga Raja Hastinapura. Sakuntala sendiri hidup damai dan harmonis dengan sang Raja sebagai seorang permaisuri. Pengorbanannya selama beberapa tahun pun terbayar dengan menyaksikan anaknya memimpin negerinya sendiri.