Perang Ketupat Ritual Magis di Bangka Belitung

Ketupat memang identik dengan perayaan lebaran. Makanan ini memang cocok menjadi pendamping opor ayam khas hari raya. Namun siapa sangka di Tempilang, Bangka Belitung ketupat dijadikan alat perang dalam ritual upacara Penimbongan.

Ritual di awali pada malam sebelum perang ketupat dilakukan. Dipimpin oleh 3 dukun Kecamatan Tempilang mereka memberikan sesaji sebagai sesembahan dan makanan makhluk halus diatas rumah-rumahan (penimbong) yang terbuat dari kayu menangor. Secara bergantian para dukun tadi akan memanggil makhluk halus yang menghuni Gunung Mares.

Masyarakat setempat mempercayai bahwa makhluk halus penghuni Gunung Mares memiliki tabiat yang baik dan menjadi penjaga desa Tempilang dari roh-roh jahat. Oleh karenanya pemberian sesajen sebagai bentuk penghormatan sekaligus balas jasa masyarakat Tempilang.

Pagi hari, ritual perang ketupat didahuli oleh tarian pembuka yakni tarian serimbang. Diiringi suara gendang dari enam penabuh dan alunan dawai. Para penari menarikan tarian yang menggambarkan perang terhadap makhluk-makhluk halus yang jahat dan sering mengganggu kehidupan masyarakat.

Setelah selesai tari serimbang, dukun darat dan dukun laut bersatu untuk mengucapkan mantra didepan wadah yang telah berisi ketupat. Beberapa saat setelah melafalkan mantra, dukun darat pun akan tak sadarkan diri. Peristiwa tersebut dipercaya merupakan bentuk komunikasi dukun darat dengan arwah para leluhur. Setelah siuman biasanya dukun darat akan menyampaikan beberapa hal yang menjadi pantangan warga Tempilang.

Setelah ritual selesai, kedua dukun tersebut akan menyiapkan ketupat diatas sehelai tikar pandan. Sepuluh ketupat akan diletakan menghadap ke sisi darat dan sepuluh lainnya menghadap sisi laut. Di sisi lain 20 pemuda yang menjadi peserta perang saling berhadapan membuat dua kubu. Masing-masing menghadap ke laut dan ke darat.

Sebelum perang dimulai, dukun terlebih dahulu akan memberikan contoh. Secara umum, kedua kubu tidak boleh melemparkan ketupat ke arah kepala. Dengan aba-aba peluit dari dukun laut, perang ketupat pun dimulai.

Kedua kubu pun akan saling melemparkan ketupat ke arah lawan. Keadaan kacau dan meriah pun akan mewarnai perang ketupat . Perang akan berakhir ketika dukun laut meniup peluit. Para peserta pun mengakhiri perang ketupat dengan saling berjabat tangan sebagai tanda tidak ada dendam diantara mereka.

Comments

  1. lennyDoank Reply

    Sayang ketupatnya tidak di makan..
    mungkin lebih baik kalau lomba makan ketupat daripada perang ketupat.

    8 months ago

Reply to lennyDoank

Click here to cancel reply.

Comment guidelines, edit this message in your Wordpress admin panel

All Right Reserved @2010 created by Paling Indonesia | Artikel Budaya Indonesia - Karya Cipta Indonesia | Tentang Kami | Kontak Kami

Togel Togel Togel Online Toto Slot Togel Online Togel178 Pedetogel Pedetogel Situs Togel Terpercaya Togel178 Togel279 Toto Macau Situs Togel Bandar Togel Agen Togel Bo Togel Daftar Togel Togel279 Toto Macau Bo Togel Terpercaya Toto Togel Sabatoto Slot Server Luar Negeri rote4d rote4d rote4d togel158 togel279 pedetogel togel178 rote4d sabatoto Togel279 Rote4d Togel Online togel sabatoto pedetogel Slot88 Situs Togel Prize 123 Bo Togel Terpercaya Togel Online Daftar Akun Togel Resmi Toto Macau Toto Togel Situs Togel Terpercaya Situs Togel Via Pulsa Tanpa Potongan Daftar Togel Via Pulsa Tanpa Potongan Daftar Togel Via Dana Togel Via Dana Toto Slot Bandar Togel Hadiah 4D 10 Juta Terpercaya Bandar Togel Hadiah 4D Bo Togel Hadiah 2D bo togel terpercaya pedetogel pedetogel togel178 PEDETOGEL PEDETOGEL PEDETOGEL pedetogel pedetogel Togel Via Dana Togel Situs Toto dana toto toto togel togel via pulsa bandar togel togel178 pedetogel sabatoto togel158 togel279 pragmatic178 novaslot88 result macau bo togel hadiah 2d 200rb daftar akun togel resmi dana toto togel158 pedetogel togel279 togel158 pedetogel rote4d rote4d sabatoto toto macau