Kota Gede – Kota Tua

Tweet

Sekitar 6 km sebelah tenggara kota Yogyakarta, terletak kompleks pemukiman kuno yang disebut Kota Gede (Kota Besar) atau Kita Ageng (Jawa Kromo). Sebuah kota lama dari abad XVI M yang pernah menjadi Ibu Kota Kerajaan Mataram Islam. Walaupun lama tidak digunakan sebagai Ibu Kota lagi, kota ini tetap hidup dan berkembang hingga saat ini.

Awalnya Ki Ageng Pemanahan mendirikan sebuah pemukiman di wilayah Mentaok, hadiah dari Pajang, atas jasanya dalam menumpas musuh Pajang yang dipimpin oleh Arya Penangsang. Wilayah ini kemudian disebut Mataram, dengan pusat pemukiman Kota Gede. Ki Ageng Pemanahan bergelar Ki Ageng Mataram hingga wafatnya pada tahun 1584.
Ketika pamor Pajang menurun, Sutawiyaya, putra dan penggantinya, berkeinginan untuk memiliki kekuasaan sendiri dan menyusun kekuatan untuk lepas dari Pajang.

Setelah Pajang dapat ditundukan dengan bantuan Pangeran Banawa, Sutawijaya mendirikan Kerajaan Mataram Islam dengan Pusat Pemerintahan di Kota Gede. Ia bergelar Panembahan Senopati ing Alaga Sayidin Panatagama. Selain memperluas daerah kekuasaannya,Panembahan Senopati juga membangun Kota Gede, antara lain benteng kota, jagang (parit keliling), Masjid Agung dan Makam Kerajaan disebelah Masjid Agung. Panembahan Senopati wafat pada tahun 1601 dan dimakamkan dikompleks tersebut, berdekatan dengan makam ayahnya.

Panembahan Senopati digantikan oleh salah satu putranya, Pangeran Anyakrawati atau Panembahan Seda ing Krapyak. Selama masa pemerintahannya, beliau menyempurnakan pembangunan makam kerajaan, membangun Taman Danalaya di sebelah barat Kraton, mendirikan lumbung di Gading, menanam pohon- pohon merica, kemukus dan kelapa, serta membuat krapyak (hutan pemburuan) di Beringan. Pangeran Anyakrawati jatuh sakit dan wafat pada tahun 1631. Panembahan Seda ing Krapyak digantikan oleh salah satu Putranya, Pangeran Rangsang yang bergelar Sultan Agung.

Pada masa pemerintahannya, ibu kota kerajaan dipindahkan ke Karta, tidak jauh dari Kota Gede. Walaupun begitu, sifat kekotaan Kota Gede terus terpelihara. Profesi- profesi yang dulu menjadi bagian dari kehidupan istana terus seperti kerajinan, pertukangan dan perdagangan berjalan terus. Jadi, fungsi politik Kota Gede berubah menjadi fungsi pasar. Sejak saat itulah muncul sebutan Pasar Gede untuk menyebut Kota Gede.

Kota Gede dapat terus bertahan karena memiliki dua keistimewaan. Pertama wilayah Kota Gede dianggap sebagai tanah pusaka karena disitu terdapat makam leluhur Kerajaan Mataram Islam. Sikap orang Jawa yang menghormati leluhur dan berorientasi kepada lingkungan kerajaan menjadikan makam kerajaan itu selalu dijaga dan diziarahi. Kedua, Kota Gede sendiri sejak menjadi Ibu Kota Kerajaan Islam telah dikenal sebagai pusat industri dan perdagangan pribumi. Fungsi pasar ini tetap hidup setelah tidak lagi menjadi Ibu Kota Kerajaan.

Akibat perjanjian Giyanti 1755, separuh wilayah Kota Gede timur dikuasai oleh Surakarta dan separuh wilayah barat dikuasai oleh Yogyakarta. Hanya wilayah makam kerajaan, Masjid Agung dan Pasar yang dikelola bersama.
Pada sekitar tahun 1910, empat kerajaan Jawa di bagian selatan, yaitu Yogyakarta, Surakarta, Mangkunegaran dan Pakualaman sepakat mengadakan pembaharuan terhadap sistem kepemilikan tanah dan sistem pemerintahan. Dalam sistem kepemilikan tanah, sistem kepatuhan diganti menjadi sistem kelurahan, dimana setiap penduduk desa memiliki hak atas tanah. Sehingga secara bersama- sama masyarakat dapat membentuk desa.

Kota Gede yang semula merupakan tanah lungguh bagi abdi dalem Kesultanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta diubah menjadi enam kelurahan dan berubah masuk wilayah DI Yogyakarta pada tahun 1950 dan pada 1990-an dibagi lagi antara Kabupaten Bantul dan Kotamadya Yogyakarta.

photo courtesy of : http://rahmadmarin.wordpress.com

Comments

  1. Resep Nusantara Reply

    Pernah jalan-jalan di kota gede, sempat juga mampir Di Masjid Kota Gede.
    Ternyata Jogja Kaya akan Wisata dan Budayanya ya?

    2 months ago
  2. Explorasi Musik Indonesia Reply

    Jogja Memang istimewa

    2 months ago

Reply

Comment guidelines, edit this message in your Wordpress admin panel

All Right Reserved @2010 created by Paling Indonesia | Artikel Budaya Indonesia - Karya Cipta Indonesia | Tentang Kami | Kontak Kami

Togel Togel Togel Online Toto Slot Togel Online Togel178 Pedetogel Pedetogel Situs Togel Terpercaya Togel178 Togel279 Toto Macau Situs Togel Bandar Togel Agen Togel Bo Togel Daftar Togel Togel279 Toto Macau Bo Togel Terpercaya Toto Togel Sabatoto Slot Server Luar Negeri rote4d rote4d rote4d togel158 togel158 togel279 togel279 pedetogel togel178 rote4d sabatoto Togel279 Rote4d Togel Online togel sabatoto pedetogel Slot88 Situs Togel Prize 123 Bo Togel Terpercaya Togel Online Daftar Akun Togel Resmi Toto Macau Toto Togel Situs Togel Terpercaya Situs Togel Via Pulsa Tanpa Potongan Daftar Togel Via Pulsa Tanpa Potongan Daftar Togel Via Dana Togel Via Dana Toto Slot Bandar Togel Hadiah 4D 10 Juta Terpercaya Bandar Togel Hadiah 4D Bo Togel Hadiah 2D bo togel terpercaya pedetogel Pedetogel togel158 pedetogel togel178 sabatoto pedetogel togel178 togel178 togel158 PEDETOGEL PEDETOGEL PEDETOGEL pedetogel pedetogel Togel Via Dana Togel Situs Toto dana toto toto togel togel via pulsa bandar togel togel178 pedetogel sabatoto togel158 togel279 pragmatic178 novaslot88 result macau bo togel hadiah 2d 200rb daftar akun togel resmi dana toto togel158 pedetogel togel279 togel158 pedetogel rote4d rote4d sabatoto toto macau toto macau togel158 pedetogel sabatoto togel178 togel279 togel158 togel158 togel178 togel279 pedetogel togel158 sabatoto togel178 pedetogel