Dibalik Perang Bharatayudha
Kisah Mahabharata dalam dunia Sastra Jawa memang sangat unik. Kendati lawas, ceritanya memang selalu menarik untuk dinikmati. Mahabharata memang sudah sangat menyentuh bumi nusantara dengan beragam kisah penuh nilai-nilai moral dan kehidupan. Salah satunya adalah kisah perang Bharatayudha yang menjadi salah satu cerita fenomenal.
Bharatayuda merupakan perang besar yang terjadi di Kurukshetra. Peperangan ini pada dasarnya sebuah perang saudara antara keluarga Pandawa melawan keluarga Korawa. Banyak versi yang menyatakan penyebab peperangan tersebut. Namun pada umumnya peperangan tersebut disebabkan oleh para orang tua mereka yang telah saling bersinggungan.
Adalah seseorang bernama Pandu yang merupakan ayah dari para Pandawa membawa pulang tida orang putri dari tida negara yang berbeda bernama Kunti, Gendari, dan Madrim. Salah satu dari mereka dipersembahkan kepada Dratarastra kakaknya yang bura. Dratarasta lalu memilih Gendari sehingga membuat Gendari merasa tersinggung dan sakit hati karena merasa dibohongi. Sejak saat itu Gendari bersumpah untuk menjadi musuh bebuyutan dari anak-anak Pandu.
Gendari kemudian mendidik anak-anak serta generasinya untuk memusuhi anak-anak Pandu. Permusuhan semakin sengit dengan meninggalnya Pandu. Anak-anaknya semakin menderita karena nyawa mereka selalu diincar oleh sepupu mereka. kisah pun berlanjut dengan usaha pembunuhan satu sama lain hingga perang Bhatarayuda berlangsung.
Menurut mitologi Jawa, pada dasarnya perang Bhatarayuda merupakan perang yang telah diketahui kejadianya. Peperangan tersebut telah ditetapkan oleh para dewata. Bahkan Kresna sang pengatur peperangan telah mengetahui siapa-siapa saja yang akan gugur di medan perang berdasarkan Kitab Jitabsara yang ia curi dari Kerajaan Dwarawati.
Menurut cerita Padang Kurusetra adalah tempat yang dijadikan medan pertempuran berada di tanah Jawa. Perang pun terbagi atas beberapa tahap dengan masing-masing pihak yang mengalami kerugian gugurnya kawanan mereka di medan perang.
Kisah peperangan Bharatayudha memang menjadi intrik tersendiri dari kisah Mahabharata. Bharatayudha ini juga seolah menjadi puncak dari runtutan cerita yang ada dalam Mahabharata. Peperangan ini memang memiliki pelajaran tersendiri tentang kehidupan dan nilai-nilai kesatriaan dalam mitologi Jawa.
Bharatayuda sebagai simbol pertarungan antara etika baik dan buruk dalam diri manusia. Hal ini juga menjadi cobaan bagi setiap manusia untuk dapat membunuh dan menekan sifat buruk dalam dirinya. Hal ini menjadi tujuan utama dalam kehidupan masyarakat Jawa.
Kisah Mahabharata memang seakan tidak tergantikan dan terus menjadi legenda dalam masyarakat. Selain penuh dengan nilai historis serta budaya yang tinggi. Makna serta nilai-nilai kehidupan yang mendalam membuat kisah ini seakan tak lekang oleh waktu.
photo courtesy of wayang.wordpress.com